Kebijakan Bank Korea Tanggapi Stablecoin dan Berita Kripto Terbaru
Menyelami Posisi Bank Korea terhadap Stablecoin
Dalam dunia berita kripto yang terus berkembang, perhatian utama sering tertuju pada bagaimana negara-negara besar mengatur dan memberi lampu hijau terhadap inovasi digital ini. Baru-baru ini, berita kripto mengabarkan bahwa Bank of Korea, bank sentral Korea Selatan, menyatakan sikap yang cukup terbuka terkait keberadaan stablecoin berbasis won.
Ekspresi dari kepala bank tersebut, Rhee Chang-yong, cukup menarik perhatian. Ia menyebutkan bahwa mereka tidak menolak kemungkinan penerbitan stablecoin berpegging won. Namun, tetap ada kekhawatiran terkait manajemen valuta asing dan dampaknya terhadap ekonomi negara.
Sky of Stablecoin dan Kekhawatiran Forex
Menurut Rhee, risiko utama adalah kemungkinan stablecoin berbasis won akan lebih mudah dipertukarkan dengan stablecoin berbasis dolar. Padahal, tujuan utama dari regulasi mata uang digital adalah untuk menjaga stabilitas dan kontrol terhadap nilai tukar.
"Membuat stablecoin berbasis won bisa mempermudah pertukaran dengan stablecoin dolar, tetapi hal ini juga bisa menimbulkan tantangan dalam pengelolaan valuta asing," ujar Rhee dalam sebuah konferensi pers.
Berita kripto ini muncul di tengah kondisi cadangan devisa Korea Selatan yang terus menurun. Data dari Bank of Korea menunjukkan cadangan devisa negara turun sekitar 11 miliar dolar selama enam bulan terakhir, dari total 415,6 miliar dolar di akhir tahun lalu menjadi sekitar 404,6 miliar dolar di bulan Mei.
Regulasi dan Peluang Baru di Korea Selatan
Meski ada kekhawatiran, pemerintah Korea Selatan tampaknya tetap berpikiran terbuka soal stabilisasi melalui stablecoin, terutama yang berbasis won. Pada Juni, Partai Demokrat yang berkuasa mengusulkan RUU Digital Asset Basic Act. RUU ini mengatur tentang penerbitan stablecoin yang harus memenuhi sejumlah persyaratan ketat.
Perusahaan yang ingin mengeluarkan stablecoin perlu memiliki modal minimum sekitar 368.000 dolar dan harus dana cadangan yang cukup untuk menjamin pengembalian uang kepada pengguna. Pengawasan dari badan regulator, yaitu Financial Services Commission (FSC), juga menjadi bagian penting dari regulasi ini.
Pertumbuhan Stablecoin Berbasis Mata Uang Lokal
Di saat mayoritas stablecoin di pasar saat ini didukung dolar AS, Korea Selatan berupaya mengembangkan stablecoin berbasis won sebagai alternatif. Keberhasilannya cukup menjanjikan, karena dilaporkan ada peningkatan minat terhadap stablecoin berbasis Euro dan mata uang lokal lainnya.
Misalnya, stablecoin EURC yang diproduksi oleh Circle menunjukkan kenaikan signifikan dari awal tahun, dengan peningkatan kapitalisasi pasar hingga 156%. Ini menunjukkan bahwa pasar keuangan digital mulai melirik inovasi stablecoin berbasis mata uang lokal.
Persaingan Stabilitas dan Inovasi Teknologi
Selain Korea Selatan, negara lain seperti Singapura dan Jepang juga mulai mengadopsi pendekatan yang serupa terkait regulasi stablecoin. Selain memperkuat kepercayaan pengguna, langkah ini juga bertujuan untuk mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi pasar kripto.
Pada akhirnya, berita kripto dari Korea Selatan menunjukkan bahwa negara tersebut sedang dalam proses menyesuaikan diri dengan dinamika pasar digital global. Keputusan bank sentral yang tidak menolak secara tegas, menunjukkan peluang besar namun tetap dengan pengawasan ketat.

Ilustrasi Gambar
Melihat perkembangan ini, banyak yang berharap bahwa regulasi yang tepat bisa menyeimbangkan inovasi dan stabilitas ekonomi. Ini juga bisa menjadi tanda bahwa pasar kripto semakin mendapatkan tempat di hati pemerintah dan masyarakat global.
Untuk informasi lebih lengkap, kalian bisa merujuk ke berbagai sumber berita kripto dari situs-situs terpercaya, seperti CoinDesk, Cointelegraph, dan nasabah dari lembaga ekonomi internasional seperti IMF.
Sumber: Cointelegraph
Belum ada Komentar untuk "Kebijakan Bank Korea Tanggapi Stablecoin dan Berita Kripto Terbaru"
Posting Komentar