Apa Itu Airdrop Kripto dan Mengapa Populer di Indonesia? Airdrop kripto adalah strategi pemasaran di mana proyek blockchain mendistribusik...
Apa Itu Airdrop Kripto dan Mengapa Populer di Indonesia?
Airdrop kripto adalah strategi pemasaran di mana proyek blockchain mendistribusikan token gratis untuk menarik perhatian dan membangun komunitas. Di Indonesia, airdrop semakin digemari karena menawarkan peluang mendapatkan aset digital tanpa modal besar. Dengan minat terhadap Bitcoin, Ethereum, dan altcoin yang terus meningkat, airdrop jadi cara cepat bagi pengguna lokal untuk terlibat dalam ekosistem kripto. Volume perdagangan Bitcoin yang mencapai Rp522 triliun pada Mei 2025 menunjukkan antusiasme pasar lokal yang tinggi.
Tren ini juga didorong oleh platform media sosial seperti Telegram dan X, di mana komunitas kripto Indonesia aktif berbagi informasi. Namun, popularitas airdrop juga membawa tantangan, terutama soal regulasi dan keamanan. Pemerintah Indonesia, melalui Bappebti, terus memperketat pengawasan aset kripto untuk melindungi investor.

Peluang Airdrop di Indonesia Tahun 2025
Tahun 2025 menjadi momen penting untuk airdrop kripto. Beberapa proyek besar, seperti Kaito AI, Shardeum, dan Grass, menawarkan token gratis untuk menarik pengguna. Kaito AI, misalnya, memperkenalkan program Yap-to-Earn, di mana pengguna bisa mendapatkan poin dengan berbagi informasi kripto di X. Poin ini berpotensi dikonversi menjadi token KAITO, menarik minat komunitas lokal yang aktif di media sosial.
Shardeum, proyek blockchain layer-1, juga meluncurkan airdrop dengan alokasi 25,48 juta token SHM mulai Maret 2025. Peserta bisa bergabung melalui Shardeum Leagues, yang memberi reward berdasarkan kontribusi komunitas. Sementara itu, Grass menawarkan hadiah hingga US$1.000 untuk pengguna yang aktif mengumpulkan poin melalui aplikasi atau ekstensi browser. Proyek-proyek ini mencerminkan tren airdrop yang mengutamakan interaksi komunitas.
Bagi investor Indonesia, airdrop adalah cara murah untuk diversifikasi portofolio. Dengan harga Bitcoin yang terus menguat (naik 1,8% pada 11 Agustus 2025) dan alamat aktif Ethereum yang meningkat 4% menjadi 120.000, airdrop bisa jadi pintu masuk untuk memanfaatkan tren bullish ini.

Tantangan Airdrop di Pasar Lokal
Meski menjanjikan, airdrop kripto tidak bebas risiko. Banyak kampanye airdrop digunakan sebagai modus penipuan, seperti pencurian data atau akses dompet digital. Di Indonesia, di mana literasi blockchain masih berkembang, pengguna sering jadi sasaran penipuan berkedok airdrop. Penting untuk memverifikasi keaslian proyek sebelum berpartisipasi.
Selain itu, distribusi airdrop yang tidak merata juga jadi masalah. Proyek seperti Tari, yang mengalokasikan 5% token XTM untuk airdrop, menuai kritik karena distribusi yang cenderung menguntungkan “whale” atau pengguna dengan kepemilikan besar. Hal ini bisa mengurangi peluang pengguna kecil di Indonesia untuk mendapat manfaat maksimal.
Thought I was doing reasonably well with my 85K @tari gems but looking at the leaderboard I'm a little bit behind the top guys🤣 Surely this must be whale capped somehow otherwise the airdrop will be pretty top heavy.
— Marcus (@mackan99) March 24, 2025
Regulasi Airdrop Kripto di Indonesia
Hingga Agustus 2025, belum ada regulasi khusus yang mengatur airdrop kripto di Indonesia. Namun, Bappebti telah merilis daftar 1.444 aset kripto legal per April 2025, termasuk Bitcoin, Ethereum, Solana, dan meme coin seperti Pepe. Regulasi seperti Peraturan Bappebti No. 8 Tahun 2021 dan No. 13 Tahun 2022 menjadi acuan utama untuk perdagangan aset kripto. Karena airdrop bersifat sukarela dan bukan alat pembayaran resmi, program ini dianggap legal selama tidak melanggar aturan yang ada.
Namun, transisi pengawasan dari Bappebti ke OJK per Januari 2025 menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperketat regulasi. Platform seperti Pintu dan Indodax mulai mendelisting aset yang tidak masuk daftar resmi Bappebti, seperti ZKsync dan LayerZero, untuk mematuhi aturan. Ini berdampak pada airdrop, karena hanya proyek dengan token legal yang bisa dianggap aman oleh investor lokal.
Pajak kripto juga jadi perhatian. Sejak Agustus 2025, pajak penjual domestik naik menjadi 0,21% dan penjual asing 1%. Meski airdrop tidak langsung dikenai pajak, keuntungan dari penjualan token airdrop bisa jadi subjek pajak, memengaruhi strategi investor.

Dampak Airdrop terhadap Pasar Kripto Indonesia
Airdrop memiliki efek ganda di pasar lokal. Di satu sisi, program ini meningkatkan adopsi kripto di kalangan anak muda Indonesia, yang kini lebih memilih Bitcoin dibandingkan investasi tradisional. Acara seperti Mulung Fest 2024 di Jakarta, yang memamerkan proyek Web3, memperkuat antusiasme terhadap airdrop. Di sisi lain, airdrop besar seperti Jupiter (700 juta token JUP) bisa memicu volatilitas harga jika banyak peserta menjual token secara serentak.
Proyek lokal seperti ASIX dan KUY Token, yang kini legal, juga memanfaatkan airdrop untuk menarik pengguna. Ini memperluas ekosistem kripto lokal, tapi investor harus tetap waspada terhadap proyek yang terkait aktivitas kontroversial, seperti perjudian online.
🇮🇩 Indonesia is now exploring Bitcoin as a national reserve asset. The Vice President’s office officially invited Bitcoiners to present how #Bitcoin could benefit the country. This marks a major step toward potential sovereign adoption.
— Cryptic_Web3 (@Cryptic_Web3) August 5, 2025
Tips Aman Mengikuti Airdrop di Indonesia
Untuk memaksimalkan manfaat airdrop, pengguna Indonesia perlu berhati-hati. Pertama, selalu periksa keaslian proyek melalui platform tepercaya seperti Coinvestasi atau Blockchainmedia.id. Kedua, hindari memberikan private key atau data sensitif. Ketiga, gunakan dompet digital terpisah untuk airdrop guna meminimalkan risiko keamanan.
Manfaatkan juga komunitas lokal di X atau Telegram untuk mendapatkan update terbaru. Grup seperti Indonesia Crypto Network sering berbagi informasi tentang airdrop terverifikasi. Terakhir, pantau peraturan Bappebti dan OJK untuk memastikan token yang didapat dari airdrop legal untuk diperdagangkan.

Masa Depan Airdrop di Indonesia
Dengan semakin banyaknya proyek blockchain yang masuk ke Indonesia, airdrop diprediksi tetap jadi tren utama di 2025. Minat institusi terhadap Bitcoin, seperti pembelian 150 BTC oleh Metaplanet senilai Rp209 miliar, menunjukkan potensi pertumbuhan pasar kripto lokal. Namun, regulasi yang lebih ketat dan risiko penipuan akan terus jadi tantangan.
Bagi investor pemula, airdrop adalah cara menarik untuk belajar tentang blockchain tanpa risiko besar. Dengan pendekatan yang cerdas dan hati-hati, airdrop bisa jadi langkah awal menuju kesuksesan di dunia kripto. Tetap update dengan berita terbaru dan selalu lakukan riset sebelum terjun!
Disclaimer: Artikel ini hanya untuk informasi dan bukan saran investasi. Selalu lakukan riset mandiri sebelum berpartisipasi dalam airdrop atau investasi kripto.
Sumber: Blockchainmedia.id, Coinvestasi.com, Pintu.co.id
[](https://blockchainmedia.id/5-airdrop-kripto-terbaru-yang-lagi-ramai-diburu/)[](https://coinvestasi.com/tags/airdrop-crypto)[](https://blockchainmedia.id/3-airdrop-kripto-terbaru-maret-2025-yang-wajib-kamu-klaim/)
COMMENTS