Apa Itu Tren Wallpaper Old-World? Kamu pasti pernah lihat wallpaper klasik ala rumah bangsawan Eropa, kan? Nah, tren wallpaper old-world l...
Apa Itu Tren Wallpaper Old-World?
Kamu pasti pernah lihat wallpaper klasik ala rumah bangsawan Eropa, kan? Nah, tren wallpaper old-world lagi naik daun banget sekarang.
Ini soal pola-pola romantis seperti bunga-bunga mewah, damask elegan, atau gambar pemandangan desa yang bucolic.
Dulu, wallpaper ini jadi simbol kemewahan di manor house atau estate Eropa abad 18-19. Sekarang, desainer modern lagi bikin ulang biar cocok buat rumah kekinian, tambah pesona tanpa kelihatan kuno.
Menurut ahli seperti Paula Taylor dari Graham & Brown, tren ini muncul karena orang lagi cari kenyamanan dan hubungan dengan masa lalu.
Di era digital yang serba cepat, wallpaper ini kasih rasa aman dan hangat, kayak pulang ke rumah nenek.
Bukan cuma dekor, tapi juga cerita budaya yang bikin ruangan punya karakter.
Kenapa Tren Ini Cocok Buat Kamu di Indonesia?
Di Indonesia, tren dekor rumah 2025 lagi fokus ke gaya minimalis dan sustainable, seperti Japandi yang campur Jepang-Scandinavia.
Wallpaper old-world bisa nyambung banget, apalagi kalau dikombinasi dengan elemen lokal kayak motif batik atau anyaman rotan.
Bayangin, pola bunga Eropa dicampur warna netral ala tropis, bikin rumah terasa segar tapi tetap mewah.
Berdasarkan data tren dari Decorilla, orang Indonesia lagi suka dekor yang ramah lingkungan, pakai bahan alami.
Wallpaper ini bisa jadi pilihan solutif, karena banyak yang terbuat dari kertas daur ulang atau tinta eco-friendly.
Plus, di kota-kota besar kayak Jakarta atau Surabaya, ruang terbatas, jadi wallpaper ini hemat tempat tapi kasih ilusi luas.
Jangan khawatir kalau rumahmu kecil, tren ini fleksibel. Mulai dari kamar mandi sampe ruang kerja, semuanya bisa di-upgrade tanpa renovasi besar.
Cara Bikin Tren Ini Kerja di Rumahmu
Mulai dari dasar aja: biarin pola wallpaper yang jadi panduan desain ruangan. Pilih palet warna dari pola itu sendiri, atau kalau pola monokrom, tambah warna pelengkap biar harmonis.
Misalnya, kalau wallpaper floral, tarik warna hijau daun buat bantal atau karpet.
Untuk keseimbangan, campur dengan furnitur garis bersih, bahan alami kayak linen atau velvet.
Tambah aksesoris vintage seperti lampu antik buat nyambungin tradisi dan modern.
Kalau lagi nyoba, pesan sampel wallpaper dulu, tempel di dinding seminggu, liat gimana cahaya pagi-sore ngaruh.
Pola-Pola Keren yang Wajib Dicoba
Ada damask yang elegan dengan pola simetris, toile dengan gambar cerita pedesaan, atau baroque floral yang dramatis.
Lalu architectural etching kayak gambar bangunan kuno, dan pastoral vignette yang romantis ala lukisan.
Contohnya, koleksi Tate dari Graham & Brown, yang ambil inspirasi seni klasik tapi dibikin fresh buat rumah sekarang.
Di proyek desainer James Yarosh, dia pakai pola burung heron oversized dari Gucci di latar pink retro, campur mosaic Hermès yang mirip grid kota.
Hasilnya? Ruangan kayak galeri seni yang nyaman.
Buat kamu, coba pola kecil buat ruang sempit, atau besar buat statement wall.
Ini solutif banget buat ubah ruangan biasa jadi istimewa tanpa ganti semua furnitur.
Pilihan Warna yang Bikin Segar
Lupakan netral doang, sekarang lagi hits jewel tones kayak burgundy atau plum buat tambah drama.
Ini bikin pola old-world terasa modern, bukan kuno. Kalau pola bunga, tarik warna merah anggur buat aksen, atau ungu plum buat dinding utama.
Di Indonesia, campur dengan warna tanah seperti cokelat atau hijau tropis biar nyambung sama alam sekitar.
Ini sesuai tren 2025 dari Zillow, di mana cozy dan nostalgia lagi naik 14-35 persen. Hasilnya, ruangan hangat tapi tetap stylish.
Tips: Kalau ruangan gelap, pilih pola terang; kalau terang, pola gelap biar seimbang. Gampang kok, asal tes sampel dulu.
Aplikasi di Berbagai Ruangan
Mulai dari kamar mandi: pola damask atau panoramic bikin ruang keras kayak ubin jadi lembut dan surprising.
Di home office, tambah rasa penting diri, pisahin kerja dari rumah.
Kamar tidur atau ruang makan cocok buat romansa, tambah wallpaper di langit-langit buat efek wow.
Secara historis, wallpaper ini dipakai di lemari atau ruang kecil.
Sekarang, desainer lagi balik ke situ buat statement bold di spot tak terduga.
Di Indonesia, coba di kamar mandi tropis, campur dengan elemen kayu jati buat fusion unik.
Tips dari Ahli buat Sukses
Modernisasi lewat warna dan skala: perbesar pola buat efek galeri, atau kecil buat pelengkap.
Tekstur penting, pilih grasscloth atau linen-look buat sentuhan matte yang taktil. Ini bikin wallpaper terasa baru, bukan tua.
Jennifer Daltorio dari York Design Group bilang, lapis referensi sejarah dengan elemen baru buat cerita mendalam.
Kayak di apartemen NYC Yarosh, yang campur pola heron dan mosaic buat narasi kota.
Solutifnya: Mulai kecil kalau ragu, seperti satu dinding aja. Dan ingat, tren ini timeless, karena pola ini udah bertahan berabad-abad.
Cuitan Relevan dari X
Planning a home renovation this spring? We’re taking inspiration from this gorgeous 'Daffodil' wallpaper, originally designed by John Henry Dearle and printed in 1955. The floral pattern epitomises the fun and vibrant style of the '50s.
— V&A (@V_and_A) March 26, 2021
Transforming plain walls into a timeless, country-style feature is easier than you think with this simple Sabrina-approved wallpaper trick https://www.homesandgardens.com/celebrity-style/sabrina-carpenter-english-country-wallpaper
— Homes & Gardens (@homesandgardens) September 8, 2025
Review Wallpaper Old-World di Marketplace Lokal
Buat yang mau coba, di marketplace seperti Tokopedia atau Shopee, banyak wallpaper old-world style.
Produk: Wallpaper Vinyl Floral Vintage, spesifikasi: bahan vinyl tahan air, ukuran roll 0.53m x 10m, tebal 0.2mm, motif bunga Eropa klasik.
Kelebihan: Mudah pasang sendiri, anti jamur cocok cuaca lembab Indonesia, harga terjangkau mulai Rp150.000 per roll.
Kekurangan: Kalau murah, warna bisa pudar kalau kena sinar matahari langsung, jadi pilih yang UV resistant.
Lainnya, Wallpaper Damask Premium: Spesifikasi bahan non-woven, ukuran sama, motif simetris elegan.
Kelebihan: Tekstur mewah, mudah dibersihkan, sustainable dari bahan daur ulang.
Kekurangan: Harga lebih mahal, sekitar Rp300.000-500.000, dan butuh lem khusus. Ini solutif buat upgrade rumah tanpa boros.
Cek promo di marketplace, sering diskon 20-30%. Pastiin beli dari seller terpercaya biar dapat garansi.
Kesimpulan dan Saran Akhir
Tren wallpaper old-world ini bukan cuma hits sementara, tapi investasi jangka panjang buat rumah yang punya cerita.
Di Indonesia, campur dengan tren lokal kayak sustainable dan minimalist biar relevan.
Mulai dari satu ruang, tes sampel, dan nikmati prosesnya.
Kalau kamu lagi renovasi, ini cara mudah tambah karakter tanpa ribet.
Share pengalamanmu di komentar, siapa tahu inspirasi buat yang lain!
COMMENTS